Komik A Friend Who I Went to the Same Middle School With but Have Never Talked To
Teman Sekolah Menengah Pertama yang Tidak Pernah Aku Ajak Bicara
Komik A Friend Who I Went to the Same Middle School With but Have Never Talked To (Teman Sekolah Menengah Pertama yang Tidak Pernah Aku Ajak Bicara) adalah seri Manga yang dibuat oleh Minto Ota dan bergenre Romantis. Kamu bisa membaca chapter dari Manga A Friend Who I Went to the Same Middle School With but Have Never Talked To terlengkap dan terbaru dalam bahasa Indonesia gratis di Komiku.
Sinopsis
Cerita ini mengikuti kehidupan dua remaja yang pernah bersekolah di SMP yang sama namun tidak pernah saling berbicara. Suatu hari, mereka dipertemukan kembali secara tak terduga dan mulai mengenal satu sama lain dari awal. Melalui interaksi sederhana, mereka belajar tentang pentingnya komunikasi dan keberanian untuk membuka diri. Perjalanan mereka mengungkap berbagai sisi unik dari kepribadian masing-masing dan bagaimana pengalaman masa lalu membentuk mereka. Cerita ini membahas tema persahabatan yang berkembang meski terlambat serta bagaimana kesempatan kedua bisa membawa perubahan positif dalam hidup seseorang.

Judul Komik | A Friend Who I Went to the Same Middle School With but Have Never Talked To |
Judul Indonesia | Teman Sekolah Menengah Pertama yang Tidak Pernah Aku Ajak Bicara |
Jenis Komik | Manga |
Konsep Cerita | Romantis |
Pengarang | Minto Ota |
Status | End |
Umur Pembaca | 15 Tahun (minimal) |
Cara Baca | Kanan ke kiri |
Daftar Chapter
Berikut daftar chapter dari Komik A Friend Who I Went to the Same Middle School With but Have Never~ bahasa Indonesia terlengkap. Untuk membaca chapter dari Manga A Friend Who I Went to the Same Middle School With but Have Never~ Sub Indo, cukup klik daftar chapter dibawah ini.
Nomor Chapter |
View | Tanggal |
---|---|---|
Chapter 1 | 1870 | 08/09/2020 |
Background Cerita
Komik ini dibuat untuk menggambarkan dinamika sosial di masa remaja, khususnya tentang bagaimana kesempatan untuk membangun hubungan sering kali datang terlambat. Penulis ingin menekankan pentingnya komunikasi dan keberanian untuk memulai percakapan baru. Dengan latar sekolah menengah pertama, komik ini juga mengangkat nostalgia dan pengalaman umum yang banyak dialami oleh generasi muda, khususnya Gen Z.