Komik Shall We Have Dinner Tonight?
Maukah Kita Makan Malam Malam Ini
Komik Shall We Have Dinner Tonight? (Maukah Kita Makan Malam Malam Ini) adalah seri Manhwa yang dibuat oleh Kissholic dan bergenre Romantis. Kamu bisa membaca chapter dari Manhwa Shall We Have Dinner Tonight? terlengkap dan terbaru dalam bahasa Indonesia gratis di Komiku.
Sinopsis
Shall We Have Dinner Tonight? bercerita tentang keseharian dua sahabat yang menemukan kenyamanan dan kehangatan satu sama lain melalui momen makan malam bersama. Di tengah kesibukan dan tekanan hidup, mereka belajar untuk menghargai kebersamaan dan momen sederhana yang ternyata membawa kebahagiaan besar. Setiap episode mengangkat cerita ringan namun penuh makna tentang persahabatan, kejujuran, dan bagaimana makanan bisa menjadi penghubung emosi dan kenangan. Tidak hanya soal cerita makan malam, tetapi juga bagaimana interaksi mereka menguatkan ikatan yang perlahan tumbuh menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar teman biasa.

Judul Komik | Shall We Have Dinner Tonight? |
Judul Indonesia | Maukah Kita Makan Malam Malam Ini |
Jenis Komik | Manhwa |
Konsep Cerita | Romantis |
Pengarang | Kissholic |
Status | Ongoing |
Umur Pembaca | 17 Tahun (minimal) |
Cara Baca | Kiri ke kanan |
Komiku Plus APK
Kirim notifikasi update komik ini langsung ke HP kamu dengan aplikasi Komiku Plus biar gak ketinggalan update!Download APK
Daftar Chapter
Berikut daftar chapter dari Komik Shall We Have Dinner Tonight? bahasa Indonesia terlengkap. Untuk membaca chapter dari Manhwa Shall We Have Dinner Tonight? Sub Indo, cukup klik daftar chapter dibawah ini.
Nomor Chapter | View | Tanggal |
---|---|---|
Chapter 11 | 345 | 18/05/2025 |
Chapter 10 | 106 | 18/05/2025 |
Chapter 9 | 156 | 18/05/2025 |
Chapter 8 | 211 | 18/05/2025 |
Chapter 7 | 151 | 18/05/2025 |
Chapter 6 | 260 | 18/05/2025 |
Chapter 5 | 50 | 23/02/2022 |
Chapter 2 | 104 | 23/01/2022 |
Chapter 1 | 149 | 23/01/2022 |
Chapter .1 | 409 | 23/01/2022 |
Background Cerita
Komik ini dibuat untuk mengangkat tema tentang pentingnya momen kebersamaan sederhana di dunia yang makin sibuk. Sang pengarang ingin memperlihatkan bagaimana makanan bukan hanya soal nutrisi tapi juga medium komunikasi dan penguatan hubungan antarmanusia. Gaya cerita dan ilustrasi dipilih untuk menimbulkan perasaan hangat dan akrab yang mudah dirasakan oleh pembaca terutama generasi muda.